Cerpen

Jatuh Dari Pohon

Via berjalan menuju rumah dengan penuh semangat, ia sudah sangat lapar sekali. Setiba di rumah via langsung membuka pagar dan berjalan ke arah pintu dan membuka pintu, "Assalamu'alaikum", terdengar suara ibu menjawab "Waalaikumsalam, Via udah dateng" "iya bu udah" jawabnya sambil mencium tangan ibu. "Udah cepetan sana ganti baju, cuci tangan dan kaki biar makan", "Iya bu" katanya dengan semangat 45. 
Setelah ganti baju, cuci tangan dan kaki, Via langsung menuju ruang makan, disana sudah terlihat ibu yang sudah menyiapkan makanan, Ia langsung duduk dan mengambil piring dan menaruh nasi, lauk, dan sayur kedalam piringnya. Sehabis makan Via berkata pada ibunya,
 "Bu nanti sore Via mau pigi ke rumah Eci, kami nanti mau buat rujak bu, boleh ya bu".
 "Memangnya nanti kalian siapa-siapa aja Vi"? Tanya ibu, 
"Via, Ira, Eka, Desi, Farah, dan Ani, bu. Boleh ya bu ya",
 "Hmm.. ya sudah, tapi pulangnya jangan lama-lama ya" jawab ibu,
 "Oke bu, makasih ya bu" katanya degan perasaan yang sangat senang sakali, ibu hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala.
Sorenya, Via berangkat menuju rumah Eci, setiba disana ternyata semuanya sudah pada ngumpul, "Eh, kalian uda lama nunggu disini" ?
"Belum akh, ya udah kita ambil jambunya ya" seru Desi
"Haaah? emangnya diambil dimana"? tanya Via penasaran
"Di pohonnya lah Vi, mank kamu pikir jambunya udah ada kian apa, hahha, gak lah Vi" terdengar jawaban Farah dari dalam rumah Eci
" Ya, kita itu harus manjat pohonnya lagi di belakang rumahku, yaudah yuk kita ke belakang ya" sambung Eci
Via diam saja sambil mengikuti teman-temannya menuju ke halaman belakang rumah Eci, tadinya sih Via pikir kalau jambunya udah dipetik kian, ternyata belum harus dipanjat dulu, tapi gak apa-apalah pikirnya, kan seru manjat pohon.
"Yang mau manjat siapa nih" tanya Eka sambil memegang kantong plastik
"Ya udah aku aja, kan aku biasa manjat pohon" tawar Farah
"Aku ikut donk" pinta Via
"Eh mank kamu udah pernah apa manjat pohon, ntar jatuh lho" 
"Gak bakalan, aku mau coba" katanya
"Manknya galahnya gak ada ya ci" tanya Ira
"Gak ada Ir, hilang gak tau ntah kemana"
Kemudian Farah memanat pohon, begitu juga dengan Via, mereka memetik buah Jambu yang sudah masak, pohon jambu itu lumayan tinggi karena udah tua. 
"Eh, aku ambil yang itu ya" kata Via menunjuk jambu yang terdapat di atas kepalanya, waktu Via mau memijakkan kakinya ke batang pohon Via terpeleset hingga ia terjatuh dari pohon itu, kakinya terkilir, teman-temannya segera menolongnya, Ibu Via pun segera di telepon. Kurang lebih 15 menit Ibu Via dateng, 
"Ya ampun Via, kok bisa jatuh sih kamu" 
"Via kepleset bu" katanya sambil menangis, Via segera dibawa ke tukang kusuk, karena kalau tidak capet-cepat di tangani bisa berbahaya, Via menangis sambil menjerit kesakitan saat diobati, teman-temannya meminta maaf kepada ibu Via karena gara-gara mereka Via jadi jatuh, namun untung saja Ibu Via tidak galak dia memaafkan teman-teman Via.
Via sudah 3 hari tidak sekolah, teman-temannya pun menjenguknya,
"Bagaimana keadaanmu Vi" tanya Farah
"Udah agak mendingan sih dari yang kemarin"
"Maaf yah Vi, gara-gara kami kamu jadi begini" sahut Desi 
"Iya seharusnya kami tidak membiarkanmu memanjat pohon itu" sambung Eka
"Aduh teman-teman gak usah bahas itu lagi deh, aku itu jatuh bukan gara-gara kalian, tapi karena kesalahanku aku cuma kurang hati-hati aja kok"
"Tapi Vi.." jawab Ira
"Akh sudah, tidak ada tapi-tapi, gak usah bahas itu lagi deh, ntar aku malah makin sakit lagi karena bahas itu" potongn Via
Kemudian semuanya tertawa,. Dalam hatinya, Via sudah kapok tidak mau manjat pohon lagi, Via gak mau ngulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya,. Tapi bukan berarti Via sangat menyesal karena memanjat pohon itu, malah Via bersyukut bisa mendapat pelajaran dari memanjat pohon tersebut.

1 comment:

  1. Makanya kalo mau panjat pohon liat dulu pohonnya apa dulu, beresiko apa ndak biar kalo terpeleset jatuhnya ndak terlalu beresiko mba yuli..hehe

    ReplyDelete